Rabu, 12 Maret 2014

Proposisi, Implikasi, Inferensi

Tugas              : Bahasa Indonesia 2
Materi             : Penalaran (Proposisi, Implikasi, Inferensi)
Dosen              : Lenie  Okviana

PENALARAN
   Secara umum penalaran dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan kesimpulan berdasarkan proposisi-proposisi yang mendahuluinya. Contoh dari penalaran:

makhluk hidup 1 membutuhkan udara untuk dapat hidup
makhluk hidup 2 membutuhkan udara untuk dapat hidup
makhluk hidup 3 membutuhkan udara untuk dapat hidup

Kesimpulan yang dapat diambil: semua makhluk hidup membutuhkan udara untuk dapat hidup.
      Berdasarkan contoh di atas, dapat dikatakan bahwa penalaran adalah gerak pikiran dari proposisi 1 dan proposisi seterusnya (jika pada contoh di atas, maka terdapat 3 proposisi), sampai proposisi terakhir (kesimpulan). Jadi, penalaran merupakan suatu proses pikiran, yaitu proses berpikir yang bertolak dari pengamatan yang empirik (pengamatan yang diperoleh melalui setiap pengalaman) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian, dan didapat berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, kemudian orang akan menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya belum diketahui. Dibawah ini adalah definisi penalaran menurut beberapa ahli :

     Menurut Shurter dan Pierce, istilah penalaran sebagai reasoning yang didefinisikan sebagai proses pencapaian kesimpulan logis berdasarkan fakta dan sumber yang relevan (Dahlan, 2004).
Menurut Keraf (dalam Shadiq, 2004) penalaran adalah proses berfikir yang berusaha menghubungkan fakta-fakta menuju suatu kesimpulan.
Penalaran terbagi menjadi 3 yaitu, Proposisi, Implikasi dan Inferensi.

PROPOSISI
Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat di antara subjek dan predikat. Dengan kata lain, proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk subjek-predikat atau term-term yang membentuk kalimat. Kaliimat Tanya,kalimat perintah, kalimat harapan , dan kalimat inversi tidak dapa disebut proposisi . Hanya kalimat berita yang netral yang dapat disebut proposisi. Tetapi kalimat-kalimat itu dapat dijadikan proposisi apabila diubah bentuknya menjadi kalimat berita yang netral.
Jenis-Jenis Proposisi
Proposisi dapat dipandang dari 4 kriteria, yaitu berdasarkan :
1. Berdasarkan bentuk
2. Berdasarkan sifat
3. Berdasarkan kualitas
4. Berdasarkan kuantitas

Pengertian Jenis Proposisi
1. Proposisi berdasarkan bentuk
-  proposisi bentuk tunggal
Adalah proposisi yang terdiri atas satu subyek dan satu predikat
contohnya :
adik menangis
S          P
-  Proposisi bentuk majemuk
Adalah suatu proposisi yang terbentuk atas satu subjek dan lebih dari satu predikat.
Contohnya :
yuli belajar menyanyi dan belajar bermain gitar
S                  P                                              P
2. proposisi berdasarkan sifat
-   proposisi kategorial
Adalah antara hubungan subjek dan predikat tidak memerlukan syarat khusus.
Contohnya :
Semua orang memiliki nama
-  proposisi kondisional
untuk proposisi kondisional dibagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu :
Kondisional hipotesis
merupakan suatu proposisis yang terjadi akibat adanya hubungan sebab akibat.
Contohnya :
Jika matahari terbenam langit akan menjadi gelap
Kondisional disjungtive
merupakan proposisis yang mengandung pilihan atau alternative untuk dipilih.
Contohnya :
Pak Sukarno dapat disebut presiden pertama atau pejuang.

3. Proposisi berdasarkan kualitas
-  proposisi kualitas positif/afirmatif
Dimana pada proposisi ini terdapat persesuaian antara subjek dan predikat
Contohnya :
Semua dokter adalah orang pandai
-  proposisi kualitas negative
proposisi dimana tidak terdapat kesesuaian antara subjek dan predikat.
Contohnya :
Tidak satupun laki-laki yang melahirkan
4. Proposisi berdasarkan kuantitas
-      Proposisi kuantitas universal
Merupakan proposisi yang biasanya diawali dengan kata yang menunjukkan sesuatu itu umum, misalnya semua,  seluruhnya.
Contohnya :
Semua hewan karnivora memakan daging
-      Proposisi kuantitas spesifik
Merupakan proposisi yang diawali dengan kata yang menyatakan sebagian atau sedikit.
Contohnya :
Sebagian warga 2IA25 bertempat tinggal di Bekasi
IMPLIKASI
Definisi implikasi yaitu keterlibatan atau keadaan terlibat, yang termasuk atau tersimpul. Jadi implikasi dapat dikatakan sebagai suatu keadaan dimana keadaan tersebut saling mempunyai hubungan.
Contoh dari implikasi :
- Untuk mendapatkan nilai bagus maka dia harus belajar dengan rajin.
- Kambing, Sapi, Kuda termasuk hewan herbivora.
3. Inferensi
Pengertian inferensi yang umum ialah proses yang harus dilakukan pembaca (pendengar) untuk melalui makna harfiah tentang apa yang ditulis (diucapkan) samapai pada yang diinginkan oleh saorang penulis (pembicara).  Inferensi atau kesimpulan sering harus dibuat sendiri oleh pendengar atau pembicara karena dia tidak mengetahui apa makna yang sebenarnya yang dimaksudkan oleh pembicara/penulis. Karena jalan pikiran pembicara mungkin saja berbeda dengan jalan pikiran pendengar, mungkin saja kesimpulan pendengar meleset atau bahkan salah sama sekali. Apabila ini terjadi maka pendengar harus membuat inferensi lagi. Inferensi terjadi jika proses yang harus dilakukan oleh pendengar atau pembaca untuk memahami makna yang secara harfiah tidak terdapat pada tuturan yang diungkapkan oleh pembicara atau penulis. Pendengar atau pembaca dituntut untuk mampu memahami informasi (maksud) pembicara atau penulis. Inferensi terbagi menjadi 2, diantaranya Inferensi langsung dan Inferensi tidak langsung.
a. Inferensi Langsung
     Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari hanya satu premis (proposisi yang digunakan untuk penarikan kesimpulan). Konklusi yang ditarik tidak boleh lebih luas dari premisnya.
Contoh:          
“Bu, besok temanku berulang tahun. Saya diundang makan malam. Tapi saya tidak punya baju baru, kadonya lagi belum ada”.
Maka inferensi dari ungkapan tersebut: bahwa tidak bisa pergi ke ulang tahun temanya.
b. Inferensi Tidak Langsung
     Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari dua / lebih premis. Proses akal budi membentuk sebuah proposisi baru atas dasar penggabungan proposisi-preposisi lama.
Contoh:
A :  Anak-anak begitu gembira ketika ibu memberikan bekal makanan.
B :  Sayang gudegnya agak sedikit saya bawa. Inferensi yang menjembatani kedua ujaran tersebut misalnya (C) berikut ini.
C :  Bekal yang dibawa ibu lauknya gudek komplit. 
Contoh yang lain :
A :  Saya melihat ke dalam kamar itu.
B :  Plafonnya sangat tinggi.
Sebagai missing link diberikan inferensi, misalnya:
C:   Kamar itu memiliki plafon.

Sumber :