Tugas : Bahasa Indonesia 2
Materi : Penalaran (Proposisi,
Implikasi, Inferensi)
Dosen : Lenie Okviana
PENALARAN
Secara umum penalaran dapat
didefinisikan sebagai proses pengambilan kesimpulan berdasarkan
proposisi-proposisi yang mendahuluinya. Contoh dari penalaran:
makhluk
hidup 1 membutuhkan udara untuk dapat hidup
makhluk
hidup 2 membutuhkan udara untuk dapat hidup
makhluk
hidup 3 membutuhkan udara untuk dapat hidup
Kesimpulan yang dapat diambil: semua
makhluk hidup membutuhkan udara untuk dapat hidup.
Berdasarkan contoh di atas, dapat
dikatakan bahwa penalaran adalah gerak pikiran dari proposisi 1 dan proposisi
seterusnya (jika pada contoh di atas, maka terdapat 3 proposisi), sampai
proposisi terakhir (kesimpulan). Jadi, penalaran merupakan suatu proses
pikiran, yaitu proses berpikir yang bertolak dari pengamatan yang empirik
(pengamatan yang diperoleh melalui setiap pengalaman) yang menghasilkan
sejumlah konsep dan pengertian, dan didapat berdasarkan pengamatan yang sejenis
juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah
proposisi yang diketahui atau dianggap benar, kemudian orang akan menyimpulkan
sebuah proposisi baru yang sebelumnya belum diketahui. Dibawah ini adalah
definisi penalaran menurut beberapa ahli :
Menurut Shurter dan
Pierce, istilah penalaran sebagai reasoning yang didefinisikan sebagai proses
pencapaian kesimpulan logis berdasarkan fakta dan sumber yang relevan (Dahlan,
2004).
Menurut Keraf (dalam
Shadiq, 2004) penalaran adalah proses berfikir yang berusaha menghubungkan
fakta-fakta menuju suatu kesimpulan.
Penalaran terbagi menjadi 3 yaitu, Proposisi,
Implikasi dan Inferensi.
PROPOSISI
Proposisi
adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat di antara subjek dan predikat.
Dengan kata lain, proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk
subjek-predikat atau term-term yang membentuk kalimat. Kaliimat Tanya,kalimat
perintah, kalimat harapan , dan kalimat inversi tidak dapa disebut proposisi .
Hanya kalimat berita yang netral yang dapat disebut proposisi. Tetapi
kalimat-kalimat itu dapat dijadikan proposisi apabila diubah bentuknya menjadi
kalimat berita yang netral.
Jenis-Jenis Proposisi
Proposisi dapat dipandang dari 4 kriteria, yaitu berdasarkan :
1. Berdasarkan bentuk
2. Berdasarkan sifat
3. Berdasarkan kualitas
4. Berdasarkan kuantitas
Proposisi dapat dipandang dari 4 kriteria, yaitu berdasarkan :
1. Berdasarkan bentuk
2. Berdasarkan sifat
3. Berdasarkan kualitas
4. Berdasarkan kuantitas
Pengertian Jenis Proposisi
1. Proposisi berdasarkan bentuk
- proposisi
bentuk tunggal
Adalah proposisi
yang terdiri atas satu subyek dan satu predikat
contohnya :
adik menangis
S
P
- Proposisi
bentuk majemuk
Adalah suatu
proposisi yang terbentuk atas satu subjek dan lebih dari satu predikat.
Contohnya :
yuli belajar
menyanyi dan belajar bermain gitar
S
P
P
2. proposisi
berdasarkan sifat
-
proposisi kategorial
Adalah antara
hubungan subjek dan predikat tidak memerlukan syarat khusus.
Contohnya :
Semua orang
memiliki nama
- proposisi
kondisional
untuk proposisi
kondisional dibagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu :
Kondisional
hipotesis
merupakan suatu
proposisis yang terjadi akibat adanya hubungan sebab akibat.
Contohnya :
Jika matahari
terbenam langit akan menjadi gelap
Kondisional
disjungtive
merupakan
proposisis yang mengandung pilihan atau alternative untuk dipilih.
Contohnya :
Pak Sukarno dapat
disebut presiden pertama atau pejuang.
3. Proposisi
berdasarkan kualitas
- proposisi
kualitas positif/afirmatif
Dimana pada
proposisi ini terdapat persesuaian antara subjek dan predikat
Contohnya :
Semua dokter adalah
orang pandai
- proposisi
kualitas negative
proposisi dimana
tidak terdapat kesesuaian antara subjek dan predikat.
Contohnya :
Tidak satupun
laki-laki yang melahirkan
4. Proposisi
berdasarkan kuantitas
-
Proposisi kuantitas universal
Merupakan proposisi
yang biasanya diawali dengan kata yang menunjukkan sesuatu itu umum, misalnya
semua, seluruhnya.
Contohnya :
Semua hewan
karnivora memakan daging
-
Proposisi kuantitas spesifik
Merupakan proposisi
yang diawali dengan kata yang menyatakan sebagian atau sedikit.
Contohnya :
Sebagian warga
2IA25 bertempat tinggal di Bekasi
IMPLIKASI
Definisi
implikasi yaitu keterlibatan atau keadaan terlibat, yang termasuk atau
tersimpul. Jadi implikasi dapat dikatakan sebagai suatu keadaan dimana keadaan
tersebut saling mempunyai hubungan.
Contoh dari implikasi :
- Untuk mendapatkan nilai bagus maka dia harus belajar dengan rajin.
- Kambing, Sapi, Kuda termasuk hewan herbivora.
- Untuk mendapatkan nilai bagus maka dia harus belajar dengan rajin.
- Kambing, Sapi, Kuda termasuk hewan herbivora.
3. Inferensi
Pengertian
inferensi yang umum ialah proses yang harus dilakukan pembaca (pendengar) untuk
melalui makna harfiah tentang apa yang ditulis (diucapkan) samapai pada yang
diinginkan oleh saorang penulis (pembicara). Inferensi atau
kesimpulan sering harus dibuat sendiri oleh pendengar atau pembicara karena dia
tidak mengetahui apa makna yang sebenarnya yang dimaksudkan oleh
pembicara/penulis. Karena jalan pikiran pembicara mungkin saja berbeda dengan
jalan pikiran pendengar, mungkin saja kesimpulan pendengar meleset atau bahkan
salah sama sekali. Apabila ini terjadi maka pendengar harus membuat inferensi
lagi. Inferensi terjadi jika proses yang harus dilakukan oleh pendengar atau
pembaca untuk memahami makna yang secara harfiah tidak terdapat pada tuturan
yang diungkapkan oleh pembicara atau penulis. Pendengar atau pembaca dituntut
untuk mampu memahami informasi (maksud) pembicara atau penulis. Inferensi
terbagi menjadi 2, diantaranya Inferensi langsung dan Inferensi tidak langsung.
a. Inferensi Langsung
Inferensi yang kesimpulannya
ditarik dari hanya satu premis (proposisi yang digunakan untuk penarikan
kesimpulan). Konklusi yang ditarik tidak boleh lebih luas dari premisnya.
Contoh:
“Bu, besok temanku berulang tahun. Saya diundang
makan malam. Tapi saya tidak punya baju baru, kadonya lagi belum ada”.
Maka inferensi dari ungkapan tersebut: bahwa
tidak bisa pergi ke ulang tahun temanya.
b. Inferensi Tidak Langsung
Inferensi yang kesimpulannya
ditarik dari dua / lebih premis. Proses akal budi membentuk sebuah proposisi
baru atas dasar penggabungan proposisi-preposisi lama.
Contoh:
A : Anak-anak begitu gembira ketika
ibu memberikan bekal makanan.
B : Sayang gudegnya agak sedikit saya bawa. Inferensi yang menjembatani kedua ujaran tersebut misalnya (C) berikut ini.
B : Sayang gudegnya agak sedikit saya bawa. Inferensi yang menjembatani kedua ujaran tersebut misalnya (C) berikut ini.
C : Bekal yang dibawa ibu lauknya
gudek komplit.
Contoh yang lain :
A : Saya melihat ke dalam kamar itu.
B : Plafonnya sangat tinggi.
Sebagai missing link diberikan inferensi,
misalnya:
C: Kamar itu memiliki plafon.
Sumber :