Kamis, 26 November 2015
Rabu, 25 November 2015
DNS APPLICATION LAYER
Tugas Pendahuluan
1.
Bagaimana
konsep DNS dalam jaringan komputer
2.
Bagaimana
aplikasi DNS dalam jaringan yang sesungguhnya
3.
Jelaskan
perbedaan primary master,secondary master dan caching only
Jawab
1. Konsep DNS
Sebelum berkenalan dengan DNS, awal mulanya
jaringan komputer menggunakan file HOSTS yang berisi informasi
mengenai nama komputer beserta alamat IP-nya.File jenis ini sangatlah
merepotkan dan juga tidak efisien bagi pengguna internet dikarenakan kita harus
copy versi terbaru dari file HOSTS di setiap lokasi pada jaringan internet.
Maka dari itu, DNS dibuat guna menggantikan peran dari file HOSTS
tersebut.Domain name system atau yang biasa disingkat dengan DNS merupakan
sebuah sistem yang berfungsi menterjemahkan alamat IP ke nama domain atau
sebaliknya, dari nama domain ke alamat IP. Jadi, host komputer mengirimkan
queries berupa nama komputer dan domain name server yang kemudian dipetakan ke
dalam alamat IP oleh DNS.
Sebagai contoh, ketika anda mengetikkan sebuah
alamat suatu website misalkan : detik.com, maka DNS akan
menterjemahkannya ke dalam alamat IP : 203.190.242.69 agar
dapat dimengerti oleh komputer. DNS biasanya digunakan pada aplikasi yang
terhubung pada internet seperti web browser maupun pada sebuah layanan email.
Selain itu, DNS juga dapat di terapkan
pada private network maupun intranet. Berikut beberapa kelebihan yang dimiliki
oleh DNS :
1)
Dengan
menggunakan DNS, pengguna tidak perlu lagi menghafalkan alamat IP dari sebuah
komputer maupun situs pada jaringan internet. Cukup menghafalkan host name atau
nama domainnya saja. Baca juga mengenai Pengertian dan Manfaat dari
Internet
2)
Bisa
jadi alamat IP pada sebuah komputer bisa berubah, tetapi host name (nama
komputer) tidak dapat berubah. Maka dari itu, DNS cenderung konsisten.
3)
DNS
sangat mudah di implementasikan dengan protocol internet seperti TCP/
IP.
2.
DNS dalam jaringan yang sesungguhnya
Untuk menjalankan tugasnya, server DNS
memerlukan program client yang bernama resolver untuk
menghubungkan setiap komputer user dengan server DNS. Program resolver yang
dimaksud adalah web browser dan mail client. Jadi untuk terhubung ke server
DNS, kita perlu menginstall web browser atau mail client pada komputer kita.
Dari gambar di
atas, kita bisa sedikit mendeskripsikan cara kerja server DNS sebagai berikut :
- DNS resolver melakukan pencarian alamat host pada file HOSTS. Jika alamat host yang dicari sudah ditemukan dan diberikan, maka proses selesai.
- DNS resolver melakukan pencarian pada data cache yang sudah dibuat oleh resolver untuk menyimpan hasil permintaan sebelumnya. Bila ada, kemudian disimpan dalam data cache lalu hasilnya diberikan dan selesai.
- DNS resolver melakukan pencarian pada alamat server DNS pertama yang telah ditentukan oleh pengguna.
- Server DNS ditugaskan untuk mencari nama domain pada cache-nya.
- Apabila nama domain yang dicari oleh server DNS tidak ditemukan, maka pencarian dilakukan dengan melihat file database (zones) yang dimiliki oleh server.
- Apabila masih tidak ditemukan, pencarian dilakukan dengan menghubungi server DNS lain yang masih terkait dengan server yang dimaksud. Jika sudah ditemukan kemudian disimpan dalam cache lalu hasilnya diberikan.
Jadi, jika apa yang dicari di server
DNS pertama tidak ditemukan. Pencarian dilanjutkan pada server DNS kedua dan
seterusnya dengan 6 proses yang sama seperti di atas.
Perlu dicatat,
pencarian dari client ke sejumlah server DNS dikenal dengan istilah proses
pencarian iteratif sedangkan proses pencarian domain antar server DNS dikenal
dengan istilah pencarian rekursif.
3.
Perbedaan primary master, secondary
master dan caching onlyPrimary (master)
Primary
Master Untuk
mengkonfigurasi sebagai Primary Master hanya dibutuhkan 2 (Dua) point saja
yaitu Forward zone file dan Reverse zone file. Dalam contoh ini saya akan
mengkonfigurasi BIND9 sebagai primary master dari ncuptea.net, sedehana
cukup meletakan ncuptea.net bersamaan dengan FQDN (Fully Qualified
Domain Name) kalian. Nama ncuptea.net harap di ganti dan sesuaikan
dengan keinginan kalian, tidak masalah sekalipun kita belum mempunyai domain
premiumnya yang teregister. Primary (master) Komputer menjalankan fungsi name
server berdasarkan database yang dimilikinya.Database ini dibangun oleh
administrator DNS. Server ini menjadi authoritativesource bagi domain tertentu.
Secondary (slave) Server ini adalah backup
dari primary server. Sama seperti primary, secondary juga memuat daftar lengkap
sebuah domain. Hubungan antara primay dan secondary ini kurang lebih seperti
mirror. Bila ada perubahan di primary server, secondary terus mengikutinya
secara periodik. Oleh karena itu, secondary memerlukan izin dari primary untuk
melakukan sinkronisasi ini. Sinkronisasi ini lazimnya disebut sebagai zona
transfer. Secondary diperlukan sebagai backup bila Primary crash atau sibuk dan
untuk mempermudah pendelegasian.
Cache only : Jenis ini tidak mempunyai data
nama-nama host dari domain tertentu. Ia hanya mencari jawaban dari beberapa DNS
server terdekat. Setelah jawaban didapatkan, datanya disimpan dalam cache untuk
keperluan mendatang. DNS server cache merupakan yang paling mudah untuk
dikonfigurasi.
A. Konfigurasi dengan file : hosts
2. Tambahkan
keterangan pada PC Server # vim /etc/hosts
192.168.50.10 www.coba.com #
IP PC Server
192.168.50.20 mail.coba.com #
IP PC Client
3. Tambahkan
keterangan juga pada PC Client #
vim /etc/hosts
192.168.50.10 www.coba.com #
IP PC Server
192.168.50.20 mail.coba.com #
IP PC Client
4. Tes
konfigurasi :
a.
Dari PC Server lakukan ping dengan menggunakan nama :
#
ping www.coba.com
#
ping mail.coba.com
b.
Dari PC Client lakukan ping dengan menggunakan nama :
#
ping www.coba.com
#
ping mail.coba.com
B. Konfigurasi
dengan DNS
5. Pada PC Server
a. Instalasi
paket DNS (bind9)
#
apt-get install bind9
b.
Cek port yang digunakan oleh DNS :
#
netstat –nlptu | grep named
c.
Buat domain dengan nama : jarkom.com
#
vim /etc/bind/named.conf => tambahkan di baris paling bawah
d.
Pindah ke direktori /var/cache/bind dan buat 2 buah file seperti konfigurasi
diatas, yaitu : db.jarkom.com dan db.arpa
diatas, yaitu : db.jarkom.com dan db.arpa
Konfigurasi
sebagai berikut :
db.jarkom.com,
untuk merubah dari nama ke IP Address
#
cd /var/cache/bind
e.
Restart aplikasi DNS (bind9)
#
/etc/init.d/bind9 restart
6.
Pada PC Client
a. Edit
pada file /etc/resolv.conf untuk mensetting client sebagai resolver.
#
vim /etc/resolv.conf
nameserver
192.168.50.10 => arahkan ke DNS Server
b. Tes
konfigurasi di server sbb :
Tranlasi
dari nama ke IP Address
#
nslookup www.jarkom.com
#
dig www.jarkom.com
#
host www.jarkom.com
#
ping www.jarkom.com
# ping web.jarkom.com
Tes konfigurasi
di server sbb :
Translasi dari IP Address ke nama
Ulangi
langkah diatas tapi gantilah nama dengan no IP.
# nslookup
198.160.50.10
#
dig 198.160.50.10
#
host 198.160.50.10
#
ping 198.160.50.10
Sumber ::
http://nesabamedia.com/pengertian-fungsi-dan-cara-kerja-dns-pada-jaringan-komputer/
http://achen29.blogspot.co.id/2012/10/perbedaan-jenis-jenis-dns-server.html
Langganan:
Postingan (Atom)