Rabu, 25 November 2015

DNS APPLICATION LAYER


Tugas Pendahuluan

1.      Bagaimana konsep DNS dalam jaringan komputer
2.      Bagaimana aplikasi DNS dalam jaringan yang sesungguhnya
3.      Jelaskan perbedaan primary master,secondary master dan caching only 

Jawab

1.      Konsep DNS
Sebelum berkenalan dengan DNS, awal mulanya jaringan komputer menggunakan file HOSTS yang berisi informasi mengenai nama komputer beserta alamat IP-nya.File jenis ini sangatlah merepotkan dan juga tidak efisien bagi pengguna internet dikarenakan kita harus copy versi terbaru dari file HOSTS di setiap lokasi pada jaringan internet. Maka dari itu, DNS dibuat guna menggantikan peran dari file HOSTS tersebut.Domain name system atau yang biasa disingkat dengan DNS merupakan sebuah sistem yang berfungsi menterjemahkan alamat IP ke nama domain atau sebaliknya, dari nama domain ke alamat IP. Jadi, host komputer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server yang kemudian dipetakan ke dalam alamat IP oleh DNS.

Sebagai contoh, ketika anda mengetikkan sebuah alamat suatu website misalkan : detik.com, maka DNS akan menterjemahkannya ke dalam alamat IP : 203.190.242.69 agar dapat dimengerti oleh komputer. DNS biasanya digunakan pada aplikasi yang terhubung pada internet seperti web browser maupun pada sebuah layanan email.

Selain itu, DNS juga dapat di terapkan pada private network maupun intranet. Berikut beberapa kelebihan yang dimiliki oleh DNS :
1)      Dengan menggunakan DNS, pengguna tidak perlu lagi menghafalkan alamat IP dari sebuah komputer maupun situs pada jaringan internet. Cukup menghafalkan host name atau nama domainnya saja. Baca juga mengenai Pengertian dan Manfaat dari Internet
2)      Bisa jadi alamat IP pada sebuah komputer bisa berubah, tetapi host name (nama komputer) tidak dapat berubah. Maka dari itu, DNS cenderung konsisten.
3)      DNS sangat mudah di implementasikan dengan protocol internet seperti TCP/ IP.


2.      DNS dalam jaringan yang sesungguhnya
Untuk menjalankan tugasnya, server DNS memerlukan program client yang bernama resolver untuk menghubungkan setiap komputer user dengan server DNS. Program resolver yang dimaksud adalah web browser dan mail client. Jadi untuk terhubung ke server DNS, kita perlu menginstall web browser atau mail client pada komputer kita.




     Dari gambar di atas, kita bisa sedikit mendeskripsikan cara kerja server DNS sebagai berikut :
  1.      DNS resolver melakukan pencarian alamat host pada file HOSTS. Jika alamat host yang dicari sudah ditemukan dan diberikan, maka proses selesai.
  2.     DNS resolver melakukan pencarian pada data cache yang sudah dibuat oleh resolver untuk menyimpan hasil permintaan sebelumnya. Bila ada, kemudian disimpan dalam data cache lalu hasilnya diberikan dan selesai.
  3.      DNS resolver melakukan pencarian pada alamat server DNS pertama yang telah ditentukan oleh pengguna.
  4.       Server DNS ditugaskan untuk mencari nama domain pada cache-nya.
  5.    Apabila nama domain yang dicari oleh server DNS tidak ditemukan, maka pencarian dilakukan dengan melihat file database (zones) yang dimiliki oleh server.
  6.     Apabila masih tidak ditemukan, pencarian dilakukan dengan menghubungi server DNS lain yang masih terkait dengan server yang dimaksud. Jika sudah ditemukan kemudian disimpan dalam cache lalu hasilnya diberikan.

Jadi, jika apa yang dicari di server DNS pertama tidak ditemukan. Pencarian dilanjutkan pada server DNS kedua dan seterusnya dengan 6 proses yang sama seperti di atas.
Perlu dicatat, pencarian dari client ke sejumlah server DNS dikenal dengan istilah proses pencarian iteratif sedangkan proses pencarian domain antar server DNS dikenal dengan istilah pencarian rekursif.

3.      Perbedaan primary master, secondary master dan caching onlyPrimary (master)
Primary Master Untuk mengkonfigurasi sebagai Primary Master hanya dibutuhkan 2 (Dua) point saja yaitu Forward zone file dan Reverse zone file. Dalam contoh ini saya akan mengkonfigurasi BIND9 sebagai primary master dari ncuptea.net, sedehana cukup meletakan ncuptea.net bersamaan dengan FQDN (Fully Qualified Domain Name) kalian. Nama ncuptea.net harap di ganti dan sesuaikan dengan keinginan kalian, tidak masalah sekalipun kita belum mempunyai domain premiumnya yang teregister. Primary (master) Komputer menjalankan fungsi name server berdasarkan database yang dimilikinya.Database ini dibangun oleh administrator DNS. Server ini menjadi authoritativesource bagi domain tertentu. 
Secondary (slave) Server ini adalah backup dari primary server. Sama seperti primary, secondary juga memuat daftar lengkap sebuah domain. Hubungan antara primay dan secondary ini kurang lebih seperti mirror. Bila ada perubahan di primary server, secondary terus mengikutinya secara periodik. Oleh karena itu, secondary memerlukan izin dari primary untuk melakukan sinkronisasi ini. Sinkronisasi ini lazimnya disebut sebagai zona transfer. Secondary diperlukan sebagai backup bila Primary crash atau sibuk dan untuk mempermudah pendelegasian.
Cache only : Jenis ini tidak mempunyai data nama-nama host dari domain tertentu. Ia hanya mencari jawaban dari beberapa DNS server terdekat. Setelah jawaban didapatkan, datanya disimpan dalam cache untuk keperluan mendatang. DNS server cache merupakan yang paling mudah untuk dikonfigurasi.

      A.     Konfigurasi dengan file : hosts
2. Tambahkan keterangan pada PC Server      # vim /etc/hosts

192.168.50.10  www.coba.com          # IP PC Server   
192.168.50.20  mail.coba.com            # IP PC Client       



3.  Tambahkan keterangan juga pada PC Client         # vim /etc/hosts

192.168.50.10  www.coba.com          # IP PC Server   
192.168.50.20  mail.coba.com            # IP PC Client




4. Tes konfigurasi : 

a. Dari PC Server lakukan ping dengan menggunakan nama :  
# ping www.coba.com           
# ping mail.coba.com 

 

 



b. Dari PC Client lakukan ping dengan menggunakan nama : 
 # ping www.coba.com          
 # ping mail.coba.com 





     B.     Konfigurasi dengan DNS

     5. Pada PC Server

a.            Instalasi paket DNS (bind9)

# apt-get install bind9





b. Cek port yang digunakan oleh DNS :

# netstat –nlptu | grep named



c. Buat domain dengan nama : jarkom.com

# vim /etc/bind/named.conf => tambahkan di baris paling bawah





  
d. Pindah ke direktori /var/cache/bind dan buat 2 buah file seperti konfigurasi
                diatas, yaitu : db.jarkom.com dan db.arpa
    
       Konfigurasi sebagai berikut :
db.jarkom.com, untuk merubah dari nama ke IP Address
          # cd /var/cache/bind



e. Restart aplikasi DNS (bind9)

# /etc/init.d/bind9 restart




            6. Pada PC Client

a.           Edit pada file /etc/resolv.conf untuk mensetting client sebagai resolver.

          # vim /etc/resolv.conf

          nameserver 192.168.50.10 => arahkan ke DNS Server



b.      Tes konfigurasi di server sbb :

Tranlasi dari nama ke IP Address

     # nslookup www.jarkom.com
  



     # dig www.jarkom.com
  


      # host www.jarkom.com






     # ping www.jarkom.com




 # ping web.jarkom.com




Tes konfigurasi di server sbb :

                      Translasi dari IP Address ke nama

     Ulangi langkah diatas tapi gantilah nama dengan no IP.

# nslookup 198.160.50.10




      # dig 198.160.50.10
  


      # host 198.160.50.10
  


      # ping 198.160.50.10
  





Sumber ::
http://nesabamedia.com/pengertian-fungsi-dan-cara-kerja-dns-pada-jaringan-komputer/
http://achen29.blogspot.co.id/2012/10/perbedaan-jenis-jenis-dns-server.html


0 komentar:

Posting Komentar